Search
Close this search box.

Meriahnya Festival Wangi Pradesa Pati Dan Peringati Hari Jadi Pati Ke-701 ,Dari Dua Puluh Satu Kecamatan Tampilkan Budaya Lokal.

Tuanjateng.com.PATI – Kirab budaya festival Wangi Pradesa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah berlangsung meriah. Puluhan peserta menampilkan tradisi lokal mengenai jalur rempah di Pati Bumi Mina Tani.
Total ada 21 peserta dari seluruh kecamatan di Pati. Peserta berasal dari siswa-siswi SMP di masing-masing kecamatan. Mereka menampilkan tarian yang menggambarkan budaya lokal khas Pati.

Ribuan penonton pun antusias menyaksikan festival yang sekaligus dalam rangka memperingati hari jadi ke-701 Kabupaten Pati di Alun-alun Simpang Lima.

Acara dibuka dengan penampilan barongan Macan Loreng dari Gabus. Barongan ini pernah menjadi juara tingkat Asia tahun 2023 lalu.

Selanjutnya penampilan dari Kecamatan Winong dengan tarian Parang Garuda. Tarian ini menggambarkan kisah putra mahkota bernama Joyosari.

Tarian berikutnya tentang Wonokemiri Puncer Kadipaten Pati dari Kecamatan Pati. Tarian ini menggambarkan kerja keras dan kebersamaan Raden Kembangjoyo bersama para penggawa dalam babak Hutan Kemiri untuk mendirikan wilayah baru akhirnya membuahkan hasil.

Alkisah perjalanan Kembangjoyo waktu itu melawan penunggu Hutan Puri. Kemudian diberikan minum dawet yang berasal dari tepung Pati. Lalu Kembangjoyo menghadapi Jin Mayangsari yang akhirnya tunduk. Raden Kembangjoyo membawa pusaka Kuluk Kanigoro dan keris Rambut Pinutung. Cerita ini menjadi sejarah berdirinya Kabupaten Pati.

Berikutnya tidak kalah seru adalah penampilan dari tarian Kecamatan Tambakromo, dengan judul sega berabuk atau nasi jagung Tambakromo.Di Lanjutkan Dari Kecamatan Sukolilo Menampilkan Budaya MERON, Dengan Lalu ada Kecamatan Cluwak dengan judul rampak tali telur asin, hingga Kecamatan Trangkil menampilkan tentang jejak gula.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti mengatakan bahwa Pati dulunya menjadi daerah yang strategis terkait dengan jalur rempah. Dari jalur rempah inilah kebudayaan Pati tercipta sampai sekarang ini.

“Pati menjadi nilai penting dalam menjalin perdagangan Nusantara. Baik dulu sampai sekarang dan berpengaruh adanya budaya di Kabupaten Pati,” jelasnya saat memberikan sambutan di kawasan Alun-alun Simpang 5 Pati, Jumat (9/8/2024).

Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro secara terpisah berkata Karnaval Wangi Pradesa spektakuler karena diikuti ribuan peserta dari 21 kecamatan. Festival ini juga sekaligus momen memperingati hari jadi ke-701 Kabupaten Pati.

“Karnaval event spektakuler yang menampilkan budaya di Pati,” kata Henggar.

“Momen HUT ke-701 Kabupaten Pati ini agar bisa dijadikan momen untuk bergerak ke depan lebih baik lagi,” pungkas Henggar.(tuanjateng.com./sbr hms Pemkab Pati).