Di era globalisasi saat ini, perempuan dituntut untuk memiliki kemampuan yang setara bahkan melebihi pria, serta mendapatkan hak yang sama dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, politik dan hukum. Untuk memperkuat posisi perempuan, Pimpinan Ranting Fatayat NU Bumirejo mengadakan diskusi bertajuk “Menjadi Perempuan Berdaya dan Berdikari untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi” pada Jumat, 9 Agustus 2024, di Sekretariat Ranting Nahdlatul Ulama Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati.
Acara yang diselenggarakan oleh subbidang Ekonomi Fatayat NU Bumirejo ini diikuti oleh 50 anggota dengan tujuan utama menginspirasi dan mendorong perempuan untuk lebih berdaya dan tidak dipandang sebelah mata. Umi Nadliroh, M.Pd, Ketua LKP2A Pati sekaligus dosen STAI Pati, diundang sebagai pembicara dalam diskusi yang berlangsung dari pukul 18.00 hingga 21.00 tersebut.
Dalam pemaparannya, Umi Nadliroh menekankan pentingnya keterampilan wirausaha bagi perempuan, termasuk kemampuan multitasking, organisasi, networking, dan negosiasi. Ia juga menekankan bahwa perempuan harus memahami peran penting mereka dalam berbagai bidang dan tidak lagi mengalami diskriminasi atau kekerasan. “Saya berharap perempuan berdaya memiliki berbagai kemampuan, setara dengan laki-laki, dan mampu menciptakan ruang yang ramah bagi perempuan dan anak,” ujarnya.
Sementara itu, Fitriya DNA, S.Pd, Ketua Fatayat Ranting Bumirejo, dalam sambutannya mengajak anggota Fatayat NU untuk merintis usaha mikro dan bekerjasama dengan perusahaan setempat guna meningkatkan UMKM. Ia juga menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja sendiri dan menjadi perempuan yang produktif secara ekonomi.