Empatenam.com. PATI– KPU Kabupaten Pati menggelar debat publik kedua Pilkada Pati 2024. Seperti debat pertama, acara ini dilangsungkan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Pati.
Debat yang digelar pada Rabu (13/11/2024), mulai pukul 13.00 WIB ini, diikuti seluruh pasangan calon (paslon). Yakni, paslon nomor 01 Sudewo-Risma Ardhi Chandra, paslon 02 Wahyu Indriyanto-Suharyono dan Paslon 03 Budiyono-Novi Eko Yulianto. Hadir pula para pendukung paslon, KPU Pati, Bawaslu, Panelis, Muspida Pati, Pemantau Pilkada, Media dan tamu undangan lainnya.
Seperti biasa acara debat ini terdiri dari beberapa segmen. Di dalam segmen ke 5 adalah segmen tanya jawab antar paslon. Dimulai pertanyaan dari paslon Budiyono-Novi kemudian dijawab oleh paslon Wahyu-Suharyono.
Paslon Budiyono-Novi kembali menyoroti tentang fenomena adanya ketidaknetralan yang diduga dilakukan oleh anggota ASN, kepala desa dan perangkat desa di Pilkada Pati 2024 ini.
“Selama ini kita ketahui bersama dan ini bukan menjadi rahasia. Di kabupaten Pati ini ada fenomena baru yang luar biasa. Bahwa ASN bahkan Pejabat, kepala desa dan perangkat desa saat ini, kami menilai tidak netral. Bahkan mereka menyatakan diri mendukung salah satu pasangan calon. Lantas pertanyaan saya, bagaimana menurut pandangan dan pendapat saudara tentang hal ini?,” tanya Budiyono.
“Tentu saja sudah jelas bahwa kepala desa tidak boleh berpolitik dan harus netral untuk kegiatan pilkada. Kemudian yang baru-baru ini kita juga melihat adanya edaran baru dari gubernur bahwa untuk kepala desa dan perangkat desa tentunya harus netral untuk pilkada yang ada di kabupaten Pati atau bahkan untuk seluruh wilayah di Indonesia”, jawab Wahyu.
Suharyono menambahkan bahwa ASN, kepala desa dan perangkat desa itu sudah ada Undang-undang harus netral. Tidak boleh memihak salah satu Paslon apalagi di Pilkada ini.
“Kami berharap kedepan, bahwa kami mohon kepada para ASN, kepala desa dan perangkat desa bernetralah dalam pilkada ini”, imbuh Suharyono.
Jawaban dari paslon Wahyu-Suharyono ditanggapi baik oleh paslon Budiyono-Novi. Mereka menyatakan kesepahamannya atas bentuk netralitas yang harus ditunjukan oleh ASN, kepala desa dan perangkat desa.
“Pemikiran saudara, pemahaman saudara terkait dengan fenomena di Pati ini begitu baik, sepaham dengan saya dan semua masyarakat kabupaten Pati. Ini merupakan dinamika politik yang luar biasa. Ini pengalaman yang tak terelakkan di kabupaten Pati. Sehingga kami berharap ini pelajaran, ini pemahaman, ini catatan yang selanjutnya kepada semua yang merasa terkait dengan kepentingan ini dihentikan dan jangan diteruskan,” tanggap Budiyono.
Novi juga ikut menegaskan bahwa di dalam kepemimpinan mereka nanti, mereka tidak akan menggunakan politik intervensi, tetapi politik mengayomi. Mengayomi semua pemimpin dan mengayomi segenap warga kabupaten Pati, Debat berakhir dan Di tutup oleh Moderator pukul 15.00. (Empatenam.com./sbr KPU Pati).